Print
Category: Artikel

Penemu 4G LTE adalah orang Indonesia, Dr. Eng. Khoirul Anwar,Asst. Professor, Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), Japan

 

Khoirul lahir di Kediri, Jawa Timur dari pasangan Siti Patmi dan Sudjiarto (Alm.). Setamat dari SMA Negeri 2 Kediri tahun 1996, ia menempuh pendidikan Teknik Elektro (Telekomunikasi) di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus tahun 2000 sebagai salah satu wisudawan terbaik. Tahun 2002, ia terpilih sebagai Panasonic Scholarship Student untuk melanjutkan pendidikan Master di Jepang pada bidang yang sama, wireless communications. Tahun 2005 dan 2008, Khoirul lulus (juga sebagai salah satu wisudawan terbaik) Master dan Doktor dari Graduate School of Information Science, Nara Institute of Science and Technology (NAIST).

Beberapa bab dari Disertasi Doktornya yang berjudul ”Peak Power Reduction for Multicarrier Systems in Satellite and Radio Communications” telah mendapatkan hak paten dari Jepang dan Amerika, dan kini diadopsi menjadi standard International Telecommunication Union-Recommendations (ITU-R) S.1878 dan S.2173, “Multi-­‐carrier Based Transmission Techniques for Satellite Systems”. Konsep ini menjadi dasar teknologi Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) untuk teknologi uplink 4G. Paten tersebut kini dipakai oleh sebuah perusahaan satelit di Tokyo, Jepang. Sejak lulus doktor, bapak empat anak ini langsung direkrut oleh perguruan tinggi negeri Jepang sebagai assistant professor pada Information Theory and Signal Processing Lab., School of Information Science, NAIST dan Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), di Ishikawa, Jepang. Khoirul telah menulis sekitar 74 publikasi ilmiah internasional (journal dan conference papers).

Sejak SMA Khoirul aktif berorganisasi, namun juga terus berprestasi secara akademik. “Jadilah anak-­‐anak yang luar biasa”, demikian pesannya kepada seluruh anak Indonesia. Suami Sri Yayu Indriyani Rochandi (Teknik Kimia, ITB ’96) ini juga sangat memperhatikan keluarga. Prasangka baik, istiqomah, dan syukur adalah poros, jari-jari dan pelek roda kehidupan kita. Jagalah mereka untuk kestabilan meraih amal baik dalam hidup ini.

sumber : http://www.jaist.ac.jp/is/labs/matsumoto-lab/en/aboutus/anwar.html